Minggu, 23 Februari 2014

FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN DISIPLIN KELAS



A.            Faktor  Penyebab Gangguan Disiplin  Dari Segi  Siswa
Gangguan  disiplin kelas dapat saja terjadi  setiap  saat dalam proses pembelajaran yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut.  Oleh sebab itu  guru  perlu mengenal  ciri-ciri perilaku siswa yang dapat menimbulkan  gangguan disiplin kelas  dan berdasarkan pengetahuan tersebut  akan dapat memprediksi  cara menghindari atau mengatasi masalah tersebut.
Perilaku manusia  pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri  yang perlu  dipenuhi  yang akan menimbulkan rasa puas dalam diri  orang. Begitu juga halnya dengan anak-anak. Ada lima tingkatan kebutuhan manusia  yaitu:

  1. Kebutuhan fisiologis yang bersifat jasmaniah  seperti kebutuhan  makan minum, istirahat, pakaian ,perumahan dsb.
  2. Kebutuhan  akan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman dari sakit  atau bahaya.
  3. Kebutuhan akan kasih sayang atau cinta, yaitu kebutuhan  anda dibutuhkan atau   disayangi.
  4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk  merasa sanggup atau mampu  dan diakui orang  atau merasa diri berguna.
  5. Kebutuhan mengembangkan diri,   yaitu kebutuhan  untuk mengembangkan    semua potensi yang ada dalm diri sendiri.
Kelima kebutuhan di atas  merupakan dasar  penyebab tingkah laku  manusia  termasuk anak.  Kebutuhan tersebut  biasanya tidak sekaligus  muncul semuanya  tetapi tergantung pada  kebutuhan yang dominan  yang dirasakan.  Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi  maka perilaku untuk memenuhinya akan melemah  dan begitulah untuk masing-masing kebutuhan.  Sebaliknya apabila kebutuhan   pokok anak tidak terpenuhi akan  terjadi  masalah-masalah  tingkah laku yang  akan mengganggu  keamanan atau  disiplin kelas. Tingkah laku anak  dalam kelas dapat dibedakan  atas 2 kategori yaitu  masalah tingkah laku individual dan masalah tingkah laku kelompok. Masalah tingkah laku individual  terdiri dari  tingkah laku menarik perhatian, mencari kekuasaan, pembalasan dendam, dan memperlihatkan ketidakmampuan.  Tingkah laku anak  yang salah disebabkan  oleh motif,  mencari perhatian, pemuasan secepatnya dorongan-dorongan dan kehendak , keinginan mengepalai, atau menguasai orang lain, pembalasan terhadap kesalahan  yang lalu,  patah semangat  atau rendahnya harga diri. 
Adapun masalah perilaku kelompok yang  dapat menggangu disiplin kelas ada 7 macam masalah perilaku kelompok  dalam manajemen kelas, yaitu: (1) kurang kompak/ bersatu;.(2) tidak mematuhi aturan dan prosedur; (3) bereaksi negatif  terhadap anggota kelompok; (4)  tingkah laku menyimpang yang disetujui kelas ;(5) mudah bingung, macet kerja, perilaku suka meniru; (6)  rendah moral, bermusuhan, mempertahankan diri; (7)  tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
1.             Perilaku  Kurang Kompak/ Bersatu
Ciri perilaku  kurang kompak ini terlihat  dari timbulnya konflik diantara  individu-individu atau kelompok-kelompok kecil di kelas. Terjadinya konflik ini dapat disebabkan adanya perbedaan  nilai-nilai yang dianut siswa, perbedaan  persepsi mengenai hal tertentu dan dapat juga  disebabkan salah pengertian  dalam komunikasi dengan teman sehingga masing-masing merasa  tidak cocok satu sama lain. Anda  mungkin dapat membayangkan perilaku apa yang muncul karena adanya konflik tersebut. Salah satunya  mungkin akan terjadi  pertengkaran  atau perang mulut antar siswa  dalam kelompok  atau  antar kelompok kecil dalam  kelas yang akan menggangu disiplin kelas . Selain  dari itu  Anda  mungkin juga pernah  mengalami adanya siswa  yang bermusuh musuhan dan tidak bertegur sapa  satu sama lain sehingga iklim kelas terasa  tegang  dan tidak puas dengan kelompoknya.  Hal ini tentu akan berdampak pada proses belajar siswa dan perlu  diatasi oleh guru  dengan bijaksana.
2.             Perilaku yang  Tidak Mematuhi Aturan dan Prosedur Kerja
Perilaku ini jelas  ditandai dengan tidak  taatnya akan norma-norma atau tidak patuhnya siswa pada aturan dan prosedur kelas yang sudah ada. Dapatkah Anda memberikan contoh tentang perilaku tersebut?. Apakah siswa yang suka meribut pada saat Anda menerangkan pelajaran dapat kita kategorikan pada perilaku tersebut?. Tentu dapat bukan?.  Selain dari perilaku tersebut  sering juga kita jumpai  adanya siswa yang suka berbicara keras-keras saat diperlukan suasana yang tenang dalam mengerjakan tugas-tugas,  atau ada siswa yang suka mondar mandir  di kelas sedangkan temannya  duduk tenang menerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.  Perilaku tersebut  semuanya mengganggu  ketenangan temannya  belajar dan perlu diatasi guru  dengan segera.
3.             Perilaku Reaksi Negatif terhadap Anggota Kelompok 
Ciri dari perilaku ini  kelihatan dari ekspresi siswa yang bermusuhan  terhadap teman-temannya  yang tidak diterima dalam kelompok,  atau temannya yang menyimpang dari  norma kelompok,  dan terhadap temannya yang menghalangi  usaha kelompok. Pernahkah Anda melihat  siswa yang di kucilkan oleh  kelompoknya karena  teman-temannya tidak  menyenangi dia masuk  kelompok tersebut. Contoh lain ada juga siswa yang berpenampilan  lain dari kelompok menjadi  sumber penolakan atau  ketidaksukaan teman-temanya . Perilaku  kelompok tersebut tentu akan menggangu disiplin kelas.
4.             Perilaku Menyimpang yang  disetujui Kelas
Munculnya perilaku ini  biasanya bermula dari siswa yang  mempunyai     kebiasaan suka  membadut dan teman-temannya yang lain senang dengan perilaku tersebut.  Oleh karena dapat dukungan  dari teman-teman  perilaku si pembadut akan menjadi jadi dan suasana kelas akan terganggu. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan  terus, apalagi kalau leluconnya sudah menyimpang  dari  norma-norma yang berlaku.  Misalnya  kadang-kadang  siswa senang meniru tingkah laku guru yang kurang disenanginya , atau teman-temannya di kelas yang  kurang disukainya.  Sering juga kita jumpai  siswa yang berasaldari  keluarga yang kurang mampu,  menjadi  bulan-bulanan oleh teman-temannya di kelas.  Tentu saja perilaku demikian jelas sudah melanggar disiplin.
5.             Perilaku Mudah Bingung, Macet Kerja dan Suka Meniru
Perilaku ini muncul  karena adanya gangguan  kecil yang terjadi di kelas yang membuat siswa merasa  bingung  tidak  menentu  dan  kadang- kadang   macet kerja.  Misalnya pada suatu  ketika  siswa   menyangka  guru   kurang  adil  terhadap mereka.   Hal ini tentu  didasarkan pada perilaku guru terhadap siswa sebelumnya. Siswa memprotes  sikap tersebut  baik secara tersembunyi maupun terang terangan  dengan tidak mematuhi  guru melakukan tugas yang diberikan kepada  mereka. Perilaku  ini biasanya dimulai oleh kelompok tertentu tapi  tetapi kemudian diikuti oleh kelompok  lain  yang menjadikan kelas macet kerja.  Jadi walaupun  kelihatannya  penyebabnya  kecil tetapi dapat berdampak besar  pada perilaku siswa. Oleh sebab itu  kita     sebagai  guru  harus bijaksana dan adil  sehingga tidak ada kelompok yang merasa diperlakukan  tidak adil.  Anak-anak perlu kasih sayang dan  dihargai sebagaimana  mestinya. 
6.             Perilaku Rendah Moral, Permusuhan, Mempertahankan Diri dan Agresif
Kita  tahu bahwa siswa berasal dari  berbagai latar belakang kehidupan keluarga  dan  masyarakat. Perilaku siswa  dipengaruhi oleh lingkungan  dan akan terbawa kesekolah. Oleh   karena  itu  pada  saat  di kelas  dapat  muncul perilaku  siswa yang kurang baik kalau   kalau di rumah sudah  terbiasa demikian. Misal;nya  ada  anak-anak yang suka mengucapkan kata-kata yang    kurang  etis  dan kalau dilarang temannya dia akan marah sehingga akan terjadi pertengkaran. Disamping itu ada pula siswa yang suka mempertahankan  diri  dan kalau  dikatakan  dia telah  melakukan  suatu   kesalahan tidak akan mau mengakuinya dan akan mencari berbagai alasan untuk   mempertahankan dirinya tidak bersalah.   Disamping itu sering juga kita jumpai siswa   yang suka berkelahi atau bermusuhan sesama  temannya di kelas yang membuat     suasana kelas  tidak  tertib  lagi.  Selain  dari  contoh-contoh  tersebut  mungkin Anda    juga pernah  menjumpai adanya  kelompok siswa yang suka menertawakan atau mengejek   kekurangan temannya  yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,  atau yang  mempunyai cacat tertentu.
7.             Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri  dengan Perubahan Lingkungan   
Di  sekolah  sering terjadi perubahan-perubahan   seperti  perubahan peraturan  sekolah/perubahan tata tertib kelas,  yang sulit diterima oleh sebagian siswa  yang sudah terbiasa dengan  keadaan yang lama. Mereka sulit menyesuaikan diri dengan perubahan  baru tersebut  sehingga akan mempengaruhi pada perilakunya yang  dapat   menggangu disipli n kelas . Misalnya mungkin mereka  akan sering  melanggar aturan  yang baru tersebut  karena sudah terkondisi dengan aturan yang lama  dan mungkin juga lupa bahwa  ada peraturan baru. Perubahan lain yang terjadi disekolah yang menuntut  penyesuaian baru bagi siswa adalah perubahan guru mengajar, terutama sekali di SD. Mereka sudah  serasi dengan guru kelas yang lama  dan perlu menyesuaikan diri lagi dengan guru yang baru  sehingga akan menimbulkan berbagai kesulitan  bagi siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri.

B.            Faktor  Penyebab Gangguan Disiplin  Dari Segi Guru
Kita tahu bahwa guru  memegang peranan penting  dalam membina disiplin  siswa, tetapi apabila peran guru tersebut tidak berjalan sebagaimana  mestinya maka dapat berdampak  pada prilaku siswa yang kurang disiplin.
Secara garis besarnya  masalah disiplin yang bersumber dari guru  dapat dilihat dari segi sifat dan sikap guru, komunikasi guru,  pengawasan dan kemampuan profesional guru. Berikut ini akan kita lihat satu persatu dari faktor tersebut.
1.             Faktor  Sifat dan Sikap  Guru
Kita tahu  bahwa guru merupakan orang yang  terdekat  bagi siswa di sekolah, dan karena itu sifat dan sikap guru berdampak langsung pada  prilaku siswa. Pernahkah Anda  melihat seorang guru yang  bersikap  otoriter  pada siswa atau yang suka memaksakan kehendaknya, tanpa meperhatikan keadaan siswanya?  Apa  respon siswa terhadap sikap guru tersebut?  Sikap guru tersebut dapat menjadikan siswa  pura-pura patuh, apatis, dan agresif.   Apabila keadaan ini terjadi  dapat kita bayangkan   siswa  tidak patuh lagi pada guru, tidak mau tahu saja  dan siswa yang mempunyai sifat berani  tentu akan memprotes atau melawan pada guru.  Jadi sikap guru yang otoriter   tersebut  akan mengganggu  disiplin kelas.
Sikap apa lagi  dari guru yang  juga dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas? Apakah  menurut Anda  sikap kurang menghargai siswa dapat mengganggu disiplin kelas?  Kita tahu siswa sebagai manusia  butuh untuk dihargai dan apabila guru  tidak menghargai mereka  setelah mereka melakukan sesuatu yang pantas dihargai  mereka akan   kecewa dan timbul rasa tidak puas pada diri siswa.  Rasa tidak puas ini akan berkembang  menjadi prilaku-prilaku  yang menggangu ketentraman kelas  seperti memukul meja, memaki-maki guru ,marah dsb.
Di samping kedua sikap yang kita sebutkan diatas,  ada   pula guru  yang mempunyai sikap kurang senang pada  anak secara umum atau  pada anak-anak tertentu.  Kita tahu anak – anak  butuh  perhatian  dan kasih sayang baik dari orang tuanya maupun dari guru.  Kalau guru kurang menyukai mereka berarti kebutuhan  untuk mendapat perhatian  dan  kasih sayang kurang terpenuhi.  Siswa yang melihat sikap kuru yang kurang menyenangi mereka akan  bereaksi  dengan ber bagai  bentuk prilaku   supaya guru  memperhatikannya.  Misalnya ada siswa yang  membuat  lelucon ketika guru sedang mengajar, berbicara keras  keras supaya kedengaran oleh guru, bernyanyi nyanyi sendiri, meniru  -niru cara orang berbicara  sehingga teman-temannya  tertawa dan ketentraman kelas akan terganggu.  Reaksi lain dari siswa terhadap sikap guru tersebut  adalah timbulnya  rasa benci dan  dendam dalam diri siswa karena merasa tidak diberlakukan secara  wajar. 
Sikap guru yang terlalu mementingkan mata pelajaran daripada siswa  sendiri juga dapat  merupakan penyebab gangguan  disiplin kelas. Pernahkan Anda melihat seorang guru yang terlalu terfokus pada kegiatan instruksional yang dilakukannya  dan tidak memperhatikan  situasi dan kondisi siswa. Apakah siswa memperhatikan penjelasan  yang diberikannya,   atau   apakah mereka dapat memahami atau tidak ,  tidak dipedulikan guru yang penting  tugasnya  mengajar  selesai. Bagaimana menurut pendapat Anda reaksi siswa  belajar dengan guru   tersebut?  Anda mungkin sependapat dengan saya  , bahwa siswa yang mempunyai  motivasi belajar yang tinggi  akan mendengarkan guru tersebut mengajar  sedangkan siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kurang  akan berprilaku semau mereka  karena tidak diperhatikan guru. Anda mungkin dapat membayangkan  berbagai prilaku siswa  kalau guru tidak memperhatikannya.  Misalnya ada siswa  yang bercerita sesama temannya ,  ada yang bermain-main sambil duduk , ada yang  bergelut  dengan temanya  yang semuanya itu  menunjukkan kelas tidak disiplin.  Guru hanya terfokus pada  pengajaran dan  mengabaikan manajemen kelas sehingga pengajaran kurang efektif.
 Masalah  sikap kurang sopan dari guru  juga akan dapat  menimbulkan  gangguan disiplin kelas.Guru sebagai orang panutan bagi siswanya perlu  mempunyai sopan santun  terhadap  orang lain termasuk pada siswanya.  Prilaku guru akan ditiru dan digugu  oleh siswanya. Oleh sebab itu  apabila guru kelihatan oleh siswa  kurang sopan, misalnya :  guru duduk  di depan kelas dengan kaki ke atas meja  atau berdiri  di depan kelas dengan sebelah kaki naik atas kursi atau prilaku lainnya yang kurang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.  Siswa akan cepat bereaksi  menunjukkan rasa tidak senang atau memprotes prilaku guru tersebut  sehingga kelas akan ribut.
Selanjutnya mari kita lihat  faktor sifat guru yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
a.     Sifat tidak konsisten 
Guru  hendaklah mempunyai pendirian yang sudah mantap  tidak mudah berubah  karena ada prinsip yang dipegang  sebagai seorang guru. Sifat konsisten adalah perlu  dalam membina disiplin kelas. Oleh karena itu  sifat tidak konsisten  akan  menimbulkan gangguan  disiplin kelas. Misalnya  siswa telah sepakat dengan guru untuk melaksanakan tata tertib kelas, yaitu siapa yang terlambat datang tidak  boleh masuk kelas.  Pada suatu pagi  Ani terlambat datang . Dia mengetuk pintu  minta izin masuk  guru tidak mengizinkannya  tanpa bertanya alasannya terlambat.  Tidak lama kemudian datang pula  Ana  mengetuk pintu minta izin masuk   dan guru mengizinkanya.  Dari contoh tersebut kelihatan guru tidak  konsisten  menjalankan tata tertib kelasnya.  Sifat guru yang tidak konsisten ini akan dapat menimbulkan protes bagi siwa   yang mengatakan guru tidak adil  dan kelas akan ribut.  Bila guru selalu bersifat tidak konsisten siswa akan menjadi bingung mana  aturan yang boleh mana yang tidak  sehingga akan  mempengaruhi prilaku siswa  menjadi kurang disiplin.
b.     Sifat  kurang pengendalikan  diri
Guru yang  kurang dapat menahan emosi, cepat marah  tanpa alasan , suka memukul siswa , atau menyakiti perasaan siswa  dengan kata-katanya , cenderung mendapat reaksi negatif dari siswa  sehingga  ketertiban kelas terganggu. Bagaimanakah menurut  Anda  reaksi  siswa terhadap guru  yang demikian?  Sebagian siswa  mungkin akan takut, sebagian  lagi mungkin  tertawa  dalam hati atau dengan temannya secara diam-diam  sehingga konsentrasi siswa terhadap pelajaran akan  terganggu.
c.     Sifat suka bergunjing
Sifat guru yang suka bergunjing dapat mengganggu disiplin kelas.  Kebiasaan guru yang suka menyebut kekurangan-kekurangan  siswa atau guru lainnya  di kelas  dapat menimbulkan reaksi  kurang senang pada siswa  dan kurang menghargai guru tersebut.   Siswa yang berani  mungkin akan langsung berkomentar pada guru kenapa  Bapak/Ibu suka  menyebut keburukan orang lain?  Menurut  Ibu Agama tidak baik.  Kalau hal ini terjadi  situasi kelas sudah terganggu.  Bagi siswa yang suka meniru   mereka akan meniru prilaku guru tersebut   dan  akan membicarakan temannya sambil belajar  yang juga akan menggangu disiplin kelas.
d.     Sifat kurang  humor
Perasaan humor  sekali-kali diperlukan  dalam proses pembelajaran  untuk menyelingi situasi  kelas  supaya tidak membosankan siswa belajar.   Kalau siswa belajar waktu siang atau sore  dengan udara yang panas,  atau waktu siswa kelihatannya mengantuk  maka humor dari guru  perlu ada untuk  menyegarkan situasi kelas yang kurang kondusif untuk belajar.  Tanpa adanya  sifat humor dari guru  akan menjadikan siswa bosan atau jenuh belajar sehingga  tidak meperhatikan lagi  pelajaran yang diberikan guru.  Jadi  sifat kurang humor dapat menggangu disiplin kelas .

2.             Faktor Komunikasi Guru
Dalam proses belajar mengajar  faktor komunikasi  mempunyai peranan penting  dalam menentukan efektivitas  pembelajaran. Oleh karena itu guru hendaklah mempunyai kemampuan  berkomunikasi yang baik agar dapat mengajar secara efektif.  Apabila kemampuan berkomunikasi guru kurang baik, akan dapat menimbulkan gangguan  disiplin kelas.  Diantara faktor komunikasi ini yang mempengaruhi  disiplin kelas adalah  kejelasan  pengucapan kata-kata,  kecepatan  berbicara, nada suara dan  ketepatan penggunaan bahasa  dengan  latar belakang siswa.   Pernahkah Anda mendengar guru mengajar yang  tidak jelas pengucapan kata-katanya  karena  disebabkan bunyi vokal yang diucapkan tidak  tepat?.  Pengucapan kata yang  kurang jelas susah  ditangkap siswa  maksudnya sehingga  mereka akan saling bertanya satu sama lain yang akan membuat suasana kelas  terganggu atau ribut.  Begitu juga halnya dengan guru yang suka berbicara  cepat,siswa sulit  memahami pelajaran yang disampaikan guru. Situasi ini dapat menimbulkan reaksi siswa  untuk  berkomentar  tidak mengerti  pak/bu  atau terlalu cepat pak/bu, sehingga kelas  menjadi terganggu.  Bagaimana pula pendapat Anda kalau  nada suara guru  terlalu tinggi atau terlalu  ren dah serta tidak bervariasi? Keadaannya mungkin sama bukan/ dan malah dapat menimbulkan kebosanan bagi siswa mendengarkan suara guru yang  tidak bervariasi tersebut. Selain dari itu  guru yang suka  memakai bahasa  asing atau bahasa yang  tidak dipahami siswa  juga akan menggangu disiplin kelas.
   Berdasarkan  uraian di atas jelas bahwa faktor  kejelasan ,kecepatan, nada, dan bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran dapat mempengaruhi disiplin kelas.  Oleh karena itu guru   hendaklah mampu menyesuaikan  tempo berbicara ,  kejelasan kata yang diucapkan dan nada suara  serta bahasa yang digunakan dengan  tingkat bahasa anak.
3.             Faktor Kemampuan Profesional Guru
Ketertiban dalam kelas  juga ada kaitannya dengan  kemampuan profesional guru itu sendiri.  Misalnya guru yang tidak mampu menvariasikan metode mengajarnya akan dapat  menjadikan siswa  bosan belajar dan  kurang perhatiannya terhadap pelajaran dan kelas akan menjadi ribut. Begitu juga halnya dengan guru  yang kurang pandai mempertimbangkan  tugas-tugas yang diberikan kepada  siswa . Kalau guru terlalu  berat memberi tugas   dan tidak sesuai dengan  kemampuan  siswa , siswa akan mengeluh  dan mungkin juga tidak mengerjakannya karena tidak mampu  melakukannya.  Hal ini dapat berdampak  kepada kepatuhan siswa pada guru.  Bagaiman siswa akan mengerjakan tugas kalau mereka tidak tahu mengerjakannya ,  atau dapat juga terlalu banyak sehingga  tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa hendaklah disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan siswa. .  Hal lain lagi yang berkaitann  dengan tugas  adalah pemeriksaan tugas dan pemberian balikan kepada siswa.  Guru yang tidak memeriksa tugas  dan tidak mengembalikannya kepada siswa dapat menjadikan siswa malas mengerjakan tugas-tugas  dan kurang patuh pada guru.  Siswa ingin  tahu apakah tugas yang dibuat itu betul atau salah.  Balikan yang diberikan guru akan menimbulkan  rasa puas dalam diri siswa dan  dapat  lebih memotivasi siswa belajar 




C.            Faktor  Penyebab Gangguan Disiplin  Dari Segi Lingkungan
Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan kelas,  sekolah, keluarga dan masyarakat baik fisik maupun sosial.  Lingkungan ini  baik secara langsung maupun tidak langsung  akan  dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
1.             Lingkungan  kelas
Diantara lingkungan kelas yang dapat menimbulkan gangguan disiplin  adalah kurang lengkapnya  sarana dan prasarana ,  kepadatan ruangan kelas, dan  sirkulasi udara.  Kita tahu  keadaan sekolah  dasar  di negara kita belum semuanya memenuhi  syarat sebagai suatu sekolah yang baik.  Dilihat dari sarana  masih  ada sekolah yang kurang lengkap  sarananya sesuai dengan jumlah anak. Misalnya  jumlah kursi dan meja tidak  cukup, sehingga 3 orang anak duduk  untuk dua kursi. Hal ini  dapat menjadi sumber pertengkaran diantara mereka  karena sempitnya tempat duduk dan mereka tidak dapat bergerak lebih leluasa sedang belajar. Kita tahu anak-anak SD  karena  dalam pertumbuhan senang bergerak  dan  tempat yang sempit akan menjadikan mereka saling  bersinggungan  dan terganggunya temannya yang sedang bekerja.  Begitu jugahalnya  dengan buku teks yang tidak cukup sebanyak anak akan dapat berdampak sama.   Kepadatan ruangan kelas  akan dapat menghalangi anak bergerak  bebas dan juga dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas. 
Bagaimanakah menurut pendapat Anda  mengenai  keadan sirkulasi udara?. Apakah dapat menimbulkan gangguan disiplinkelas?. Tentu dapat bukan?. Kelas yang sirkulasi udaranya tidak lancar akan dapat menjadikan udara dalam  kelas terasa panas,   apalagi di waktu  siang hari sehingga siswa akan merasa gelisah  dan tidak  konsentrasi  belajar.  Siswa butuh udara segar  dan untuk memenuhi kebutuhan itu mereka akan berganti ganti minta izin keluar  dan hal itu akan mengganggu   disiplin kelas.
2.             Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah  yang  dapat menimbulkan gangguan antara lain adalah  batas kelas yang kurang kedap suara, tempat olahraga yang dekat dengan kelas, sitem aturan dan hubungan interpersonal.  Batas ruangan kelas  yang  kurang baik  yang memungkinkan kedengaranya suara  guru  dikelas yang bersebelahan  akan sangat mengganggu konsentrasi siwa belajar  dan  menyebabkan siswa ribut  karena tidak tahu suara mana yang akan didengarnya dan kelas menjadi  kurang tertib.  Begitu juga halnya dengan  tempat olahraga  sekolah  yang berdekatan dengan kelas. Kita tahu bahwa  di SD umumnya   tidak mempunyai  ruangan khusus untuk olahraga. Untuk pelajaran tersebut  biasanya dilakukan  di pekarangan sekolah yang  mempunyai pekarangan luas  atau di  lapangan lain  disekitar sekolah.  Bila dilakukan  di pekarangan yang dekat betul dengan  kelas , suara guru  dan suara siswa yang sedang  berolahraga akan kedengaran langsung ke dalam kelas sehingga dapat menggangu  perhatian siswa  belajar  dan  disiplin kelas  dapat terganggu.
Selain dari dua faktor di atas, sistem aturan sekolah yang terlalu mengikat  dan kurang mngikut sertakan siswa dalam penentuannya  akan   dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas karena akan sering dilanggar siswa. Misalnya  siswa tidak boleh minta izin keluar kelas saat  guru  sedang menerangkan pelajaran  atau sedang ujian.   Aturan ini  dapat saja dilanggar siswa karena adanya  kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda, seperti  terdesak  buang air atau sakit perut dsb.  Anda mungkin punya contoh aturan lain yang  dalam penerapannya  sulit dipatuhi anak.  Anda masih ingat aturan yang  tradisional  yang menyuruh siswa duduk  dengan melipat tangan dimeja?  Aturan ini  kurang mempertimbangkan karakteristik anak  yang suka bergerak sehingga akan sering  dilanggar siswa.  Oleh karena itu  kalau sekolah akan membuat aturan  ikutkanlah siswa dan pertimbangkanlah  berbagai aspek  sehingga dapat diterapkan dengan baik.
Faktor lain yang juga  dapat menimbulkan gangguan disiplin adalah hubungan interpersonal  di sekolah .  Kadang-kadang disuatu sekolah  hubungan sesama guru dan hubungan guru dengan siswa kurang baik, begitu juga halnya dengan hubungan siswa sesama siswa.  Apabila hubungan antar siswa   kurang baik akan mudah timbul konflik diantara siswa  baik  secara diam-diam maupun  secara terang-terangan  yang dapat berupa  pertengkaran , permusuhan  sehingga akan  mengganggu disiplin.kelas.  Begitu juga halnya  apabila hubungan  guru-sesama guru kurang baik  akan timbul konflik sesama guru dan  perasaan guru yang dalam situasi demikian akan  berdampak pada prilaku guru dalam mengajar  yang kurang terkendali sehingga akan  mengganggu disiplin kelas.
Faktor  kekurang cermatan  sekolah mengatur jadwal  dapat  juga menimbulkan ganguan disiplin kelas. Misalnya  dalam jadwal kelas IV  jam ke 4 adalah  pelajaran Agama , tetapi karena kekurang telitian sekolah menyusun  jadwal   guru Agama juga mengajar di KelasV jam yang sama.  Hal ini menyebabkan salah satu kelas tidak belajar  Agama   dan diganti dengan pelajaran lain . Siswa  protes karena tidak  siap untuk pelajaran yang baru  karena bukunya tidak mereka bawa. Jadi hal-hal  yang kelihatanya kecil tapi dapat berdampak besar bagi  disiplin kelas.
3.             Lingkungan  Keluarga dan Masyarakat
Prilaku siswa  menurut teori  Konvergensi  terbentuk karena  bawaan dari lahir dan pengaruh lingkungan.  Lingkungan yang terdekat dari siswa adalah keluarga  atau rumah tangga.  Apabila rumah tangga kurang menanamkan  sikap disiplin di rumah  akan terbawa dalam kelas  sehingga akan mudah muncul prilaku yang kurang disiplin tersebut.  Hal yang menyebabkan  kurang disiplin anak  di rumah tangga  disebabkan  berbagai hal, antara lain   karena terlalu dimanjakan., sehingga tidak terbiasa  mematuhi aturan-aturan  yang seharusnya  dipatuhi anak. 
Faktor lain yang  dapat menyebabkan  anak kurang disiplin adalah  faktor kesibukan orang tua di luar rumah sehingga tidak  mempunyai waktu membina  dan memperhatikan disiplin anknya . Keadaan orang tua yang stress dan  orang tuanya yang tinggal satu dapat menyebabkan  gangguan disiplin kelas.  Misalnya  apabila orang tua siswa hanya satu  dan keadaan ekonomi mereka kurang , anak akan terpaksa melakukan tugas-tugas rumah tangga  karena orang tuanya harus bekerja mencari  nafkah. Anak   tidak terkontrol  prilakunya  dan mungkin tidak mepunyai waktu untuk mengerjakan  tugas-tugas sekolah   sehingga di kelas sering dimarahi guru.  Begitu juga halnya anak-anak dari sosial ekonomi  kurang yang terpaksa bekerja membantu orang tua  mencari nafkah, karena kelelahan bekerja,  kelihatan loyo  tidak bersemangat  belajar  dan  mungkin tertidur  sambil belajar.  Anak-anak semacam ini  akan sering  jadi  ejekan temannya sebagai anak pemalas  dan  akan mengganggu disiplin kelas.  Bagaimana menurut pendapat Anda dengan orang tua yang stress.  Apa dampaknya  pada prilaku anak?.  Seperti telah dikatakan dari awal  prilaku siswa dipengaruhi oleh lingkungannya.  Oleh karena orang tua dalam situasi terganggu  emosionalnya  dan kacau  maka  dapat menjadikan anak kurang merasa  nyaman  dan prilakunya tidak stabil.  Di kelas  prilaku anak tersebut   menjadi lebih emosional  dan  mudah tersinggung sehingga dapat  mengganggu disiplin kelas.
Selanjutnya  faktor apakah dari lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi disiplin kelas? . Kita tahu bahwa siswa hidup  tidak terpisah dari masyarakat  tempat tinggalnya.  Kalau keadaan masyarakat  lingkungannya  kurang baik , sering terjadi  perkelahian antar warga, atau kekerasan  oleh kelompok tertentu,  tambahlagi  dari pengamatannya di TV tentang berbagai  kekerasan  dan kekacauan, hal itu akan mempengaruhi sikap dan prilaku siswa.  Tayangan-tayangan prilaku masyarakat yang dilihat sehari-hari tersebut berkesan dalam  ingatan anak  dan  sesuai dengan sifat anak suka meniru maka prilaku  tersebut  akan ditiru dan dicobakanya pada temann apabila ada kesempatan  melakukannya. Jadi sadar atau tidak sadar .jika anak mencobakan prilaku tersebut di kelas tentu akan mengganggu disiplin kelas. Oleh karena itu kita sebagai guru  hendaklah dapat memonitor prilaku siswa  saat mengajar sehingga tidak memungkinkan siswa berprilaku yang  tidak baik.
  Selain dari faktor yang telah disebutkan diatas,  faktor kerjasama  sekolah dengan masyarakat terutama orang tua akan ikut mempengaruhi disiplin kelas.  Misalnya  apabila sekolah telah menetapkan bersama  aturan aturan sekolah  dan telah disampaikan kepada orang tua, maka  bantuan orang tua sangat diperlukan  membimbing anak untuk  mematuhi aturan tersebut. Contoh: Siswa ke sekolah hendaklah membawa  peralatan  belajarnya masing-masing.  Dalam hal ini orang tua hendaklah mengingatkan anaknya untuk  membawa peralatan tersebut setiap akan berangkat sekolah.  Begitu juga halnya  dengan  aturan aturan yang lain seperti membuat  pekerjaan rumah yang diberikan guru.

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.